Minggu, 06 November 2016

MANAJEMEN STRATEGIK ANALISIS EFE, IFE, DAN CPM



MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK
“Analisis EFE, IFE, dan CPM”


 


Disusun Oleh :
Sufie Ariyanti
      
      



WIYATA INDONESIA INSTITUTE
Gudang Street No. 9 Sukabumi City No. Tel/Fax (0266) 235 717
2016







PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setiap perusahaan membutuhkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Stategi ini merupakan proses manajemen yang akan menempatkan posisi perusahaan, apakah akan sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian tujuan tersebut.
            Menurut Djaslim Saladin (1990:46), Salah satu tahap penting dalam proses perumusan stategi ialah analisa lingkungan, yaitu proses monitoring yang dilakukan oleh pembuat strategi terhadap faktor lingkungan dengan mencoba mngidentifikasi faktor yang terpenting dan mngimplementasikan bagi perusahaan.
Menurut Lawrence R. Juach manajemen stategis adalah keputusan dan tindakan yang mengarah pada perumusan stategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Manajemen strategik sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk perencanaan dalam jangka panjang. Dengan adanya menajemen strategik, perusahaan akan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah di masa yang akan datang. Sehingga perusahaan akan terus bertahan dengan menjalankan kegiatan operasional yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
            Dalam merumuskan manajemen stategik ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk membantu dalam menganalisis baik internal maupun eksternal perusahaan. Setiap metode yang kita gunakan akan ada perbedaan dan keterbatasan dalam mengaplikasikannya. Oleh sebab itu, kita harus memilih metode yang tepat dalam merumuskan manajemen strategik dalam suatu perusahaan.
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa saja metode dalam merumuskan manajemen stategik di sebuah perusahaan ?
b.      Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan metode tersebut ?
3.      Tujuan
a.       Mengetahui kekuatan dan kelemahan dari setiap matriks.
b.      Mengetahui dan memahami peluang dan ancaman dari setiap matriks.






PEMBAHASAN
1.      Visi Dan Misi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (Imwi)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan yaitu untuk menghasilkan tenaga ahli/manajer, dan para pengusaha muda yang berorientasi pada kebutuhan dunia bisnis dan industri, dan pengembangan usaha, pada tingkat regional, nasional, maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di bidang manajemen dan bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi, manajemen, komunikasi, Sistem Informasi serta Desain Grafis.
VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi berkualitas dalam menghasilkan sumberdaya manusia profesional, berbudaya baik dan memenuhi kebutuhan dunia kerja.
MISI
a.       Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, unggul, dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.
b.      Meningkatkan mutu dan relevansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakatkl.
c.       Menyelenggarakan manajemen pendidkan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pengembangan organisasi yang sehat, dengan penguatan tat kelola dan pencitraan publik, menuju perguruan tinggi yang mandiri.
2.      SEJARAH INSTITUTE MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI, adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di kota Sukabumi, Jawa Barat, yang secara geografis berada di antara Kota Jakarta dan Kota Bandung. Kota Pegunungan yang memiliki udara yang sejuk yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut dan terletak di kaki Gunung Gede yang megah.
IMWI berada di bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati Tirta Wiyata MBA dan Bapak Bambang Somantri Wijaya, SE., dengan semangat kecintaan pada anak-anak  Indonesia dan kepedulian terhadap masa depan mereka.
Pengangguran angkatan kerja Indonesia, bahkan pengangguran di tingkat sarjana yang tidak kunjung berakhir merupakan masalah yang menggerakkan Ibu Mariati bersama Bapak Bambang bertekad untuk memberikan waktu, tenaga, pikiran, serta materi yang mereka miliki untuk memperjuangkan putra putribangsa khususnya yang berada di daerah Sukabumi dan sekitarnya untuk memiliki perbaikan kehidupan khususnya dari sisi status pendidikan dan juga tingkat sosial ekonomi mereka.
Perjuangan diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan vokasi pada tahun 2006 dimana peserta didiknya sudah lulus SMA/SMU sederajat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas dan dilengkapi dengan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja, baik untuk sektor industri maupun sektor jasa.
Dan perkembangan selanjutnya, pendiri yayasan Wiyata Indonesia ingin dapat lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan keilmuan, serta memberikan diri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sesuai dengan arti kata WIYATA itu sendiri, wujud perjuangan yang di tempuh tentu memiliki tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai, berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat siap menghadapi persaingan dalam era globalisasi, sebagai bangsa Indonesia yang maju, berjiwa entrepreneur dan memiliki komprehensif intelektual serta berkepribadian nasional Indonesia. Maka yayasan Wiyata Indonesia mengajukan permohonan izin pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor 505/E/O/2014 untuk menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata Indonesia atau IMWI agar dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
3.      Struktur Organisasi
4.      Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kelangsungan atau keberadaan yang menyangkut organisasi atau perusahaan baik dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal). Oleh sebab itu, manajemen strategik ini harus terus menerus dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah, agar tujuan dari organisasi/perusahaan tersebut tetap tercapai dan tetap bertahan, karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan organisasi itu meliputi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi yang meliputi variabel – variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum atau tren di dalam lingkungan sosial, variabel eksternal ini di bagi menjadi dua yaitu ancaman dan peluang.
Sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara langsung memiliki dampak yang langsung pada organisasi. Proses awal dari manajemen strategik organisasi ini adalah dengan menganalisis lingkungan yaitu proses mengamati lingkungan organisasi yang mengidentifikasi ancaman dan kesempatan di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Tujuan organisasi melakukan analisis lingkungan ini adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan tindakan secara tepat terhadap perubahan sehingga organisasi tetpa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.


5.      Analisis Matrik External Factor Evaluation (EFE), Internal Factor Evaluation.
a.    EFE Matriks (External Factor Evaluation)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi oleh perusahaan..
No
External Factor Evaluation
Bobot
(a)
Rating
(b)
Score
(axb)

Peluang (Opportunities)



1.
Minat calon mahasiswa sangat besar.
0,20
4
0,40
2.
Dunia kerja terbuka.
0,15
3
0,45
3.
Kesempaten membuka usaha luas.
0,10
2
0,20
4.
Sistem pendidikan mendukung program kerja pemerintah.
0,10
2
0,20
5.
Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
0,10
2
0,20

Ancaman (Threats)



1.
Adanya pesaing yang memiliki brand image.
0,10
3
0,30
2.
Biaya lebih tinggi di banding perguruan  tinggi lain.
0,10
3
0,30
3.
Mahasiswa yang tidak konsisten ( Labil ).
0,5
1
0,05
4.
Perusahaan yang memutuskan silaturahmi.
0,5
1
0,05
5.
Fasilitas yang kurang memadai.
0,5
1
0,05

Jumlah


2,2

Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI). Nilai matriks EFE Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,2. Nilai ini menunjukkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)  berada dalam keadaan yang belum optimal dalam menjalankan manajemen strategiknya. Dengan kata lain, Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) sedang dalam posisi lemah, dan dalam posisi ini rentan terhadap ancaman persaingan dengan perguruan tinggi yang lain. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) harus lebih memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat lebih unggul dari Perguruan tinggi ysng lain.
b.    IFE Matriks (internal Factor Evaluation)
Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel yaitu strength (kekuatan), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan (Institut Manajemen Wiyata Indonesia) dan weakness (kelemahan) yang ada dalam internal Institut Manajemen Wiyata Indonesia itu sendiri. Dalam analisa kedua variable untuk Institut Manajemen Wiyata Indonesia ini kami telah memberikan bobot nilai dengan data yang ada. Adapun tablenya adalah sebagai berikut :

No
Internal Factor Evaluation
Bobot
(a)
Rating
(b)
Score
(axb)

Kekuatan (Strenght)



1.
Sistem pendidikan yang mendukung mahasiswa siap terjun di dunia kerja.
0,15
4
0,60
2.
Membangun hubungan dengan perusahaan.
0,10
4
0,40
3.
Dosen yang berkompeten dan berkualitas.
0,20
2
0,20
4.
Budaya kampus yang baik.
0,5
2
0,10
5.
Pelayanan pihak kampus yang baik.
0,5
2
0,10

Kelemahan (Weakness)



1.
Biaya administrasi yang tinggi.
0,10
3
0,30
2.
Fasilitas yang kurang memadai
0,5
1
0,05
3.
Sulitnya mempertahankan mahasiswa.
0,15
2
0,30
4.
Minimnya jumlah pengajar.
0,10
4
0,40
5.
Brand image yang kurang dikenal masyarakat.
0,5
3
0,15

Jumlah


2,6

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi di atas rataan dalam hal kekuatan internal secara keseluruhan, yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang dimiliki oleh Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), pelayanan, kualitas dosen/pengajar.

c.    Competitive Profile matrix (CPM)
Competitive profile matrix yaitu mengidentifikasikan pesaing utama organisasi/perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari organisasi. Bobot dan total nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama akan tetapi faktor penentu keberhasilan dalam CPM adalah menyangkut isu internal dan eksternal.
Critical Success Factors
Weight
IMWI
Perguruan Tinggi Swasta (A)
Perguruan Tinggi Swasta (B)
Rating
Weighted Score
Rating
Weight Score
Rating
Weight
Score
Harga/Biaya
0,15
2
0,30
3
0,45
3
0,45
Pelayanan
0,20
4
0,80
2
0,40
3
0,60
Infrastruktur
0,20
3
0,60
3
0,60
4
0,80
Kualitas Pembelajaran
0,20
3
0,60
2
0,40
2
0,40
Brand Image
0,15
2
0,30
4
0,60
4
0,60
Management
0,10
3
0,30
2
0,20
3
0,30
Jumlah


2,9

2,65

3,15
Dari hasil perhitungan CP matriks di atas, dapat diketahui posisi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada pada posisi middle, dimana organisasi ini dapat memainkan dari segi pelayanan, dimana pelayanan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) lebih unggul di banding dengan perguruan tinggi yang lainnya.


 

KESIMPULAN
Tujuan dari merumuskan stategi adalah untuk mengevaluasi apakah sebuah organisasi telah melakukan hal yang benar dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi tersebut. Konsep yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi tersebut yaitu EFE, IFE dan CPM. Setiap organisasi harus berhati-hati dalam menentukan metode yang akan digunakan, karena akan menentukan hasil dari organisasi tersebut.
          Dari table EFE dapat kita simpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) dalam posisi lemah dengan nilai 2,2, karena belum dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dan nilai rata-rata IFE adalah 2,6. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada dalm posisi rata-rata dengan melakukan pelayanan yang baik sebagai kekuatan organisasinya.
          Dengan melihat perbandingan antara kekuatan dan kelemahan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), terdapat nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) dapat dengan baik memanfaatkan kekuatannya dan berusaha untuk menutupi kelemahannya. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) telah berhasil mengelola kekuatan internalnya dan mengatasi kelemahannya dengan baik. Ini berarti Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki posisi internal yang kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar