MAKALAH MANAJEMEN
STRATEGIK
“Analisis EFE, IFE, dan
CPM”
Disusun Oleh :
Sufie
Ariyanti
WIYATA
INDONESIA INSTITUTE
Gudang
Street No.
9 Sukabumi City No.
Tel/Fax (0266) 235 717
2016
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Setiap perusahaan membutuhkan strategi yang akan
digunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Stategi ini merupakan
proses manajemen yang akan menempatkan posisi perusahaan, apakah akan sesuai
dengan yang dikehendaki atau tidak. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan
harus mengambil keputusan yang tepat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang
mendukung terhadap pencapaian tujuan tersebut.
Menurut
Djaslim Saladin (1990:46), Salah satu tahap penting dalam proses perumusan
stategi ialah analisa lingkungan, yaitu proses monitoring yang dilakukan oleh
pembuat strategi terhadap faktor lingkungan dengan mencoba mngidentifikasi
faktor yang terpenting dan mngimplementasikan bagi perusahaan.
Menurut Lawrence R. Juach manajemen stategis adalah
keputusan dan tindakan yang mengarah pada perumusan stategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Manajemen
strategik sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk perencanaan dalam
jangka panjang. Dengan adanya menajemen strategik, perusahaan akan mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah di masa yang akan
datang. Sehingga perusahaan akan terus bertahan dengan menjalankan kegiatan
operasional yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
Dalam
merumuskan manajemen stategik ini, terdapat beberapa metode yang dapat
digunakan oleh manajemen perusahaan untuk membantu dalam menganalisis baik
internal maupun eksternal perusahaan. Setiap metode yang kita gunakan akan ada
perbedaan dan keterbatasan dalam mengaplikasikannya. Oleh sebab itu, kita harus
memilih metode yang tepat dalam merumuskan manajemen strategik dalam suatu
perusahaan.
2. Rumusan Masalah
a.
Apa
saja metode dalam merumuskan manajemen stategik di sebuah perusahaan ?
b.
Bagaimana
langkah-langkah dalam menerapkan metode tersebut ?
3. Tujuan
a.
Mengetahui
kekuatan dan kelemahan dari setiap matriks.
b.
Mengetahui
dan memahami peluang dan ancaman dari setiap matriks.
PEMBAHASAN
1. Visi Dan Misi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (Imwi)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki
maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan yaitu untuk
menghasilkan tenaga ahli/manajer, dan para pengusaha muda yang berorientasi
pada kebutuhan dunia bisnis dan industri, dan pengembangan usaha, pada tingkat
regional, nasional, maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut
lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di bidang manajemen dan
bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi, manajemen, komunikasi,
Sistem Informasi serta Desain Grafis.
VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi berkualitas dalam
menghasilkan sumberdaya manusia profesional, berbudaya baik dan memenuhi
kebutuhan dunia kerja.
MISI
a.
Menghasilkan
lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, unggul, dan berdaya saing
dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.
b.
Meningkatkan
mutu dan relevansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan
pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakatkl.
c.
Menyelenggarakan
manajemen pendidkan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pengembangan
organisasi yang sehat, dengan penguatan tat kelola dan pencitraan publik,
menuju perguruan tinggi yang mandiri.
2. SEJARAH INSTITUTE MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI,
adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di kota Sukabumi, Jawa
Barat, yang secara geografis berada di antara Kota Jakarta dan Kota Bandung.
Kota Pegunungan yang memiliki udara yang sejuk yang berada di ketinggian 600
meter di atas permukaan laut dan terletak di kaki Gunung Gede yang megah.
IMWI berada di bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia
yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati Tirta Wiyata MBA dan Bapak Bambang
Somantri Wijaya, SE., dengan semangat kecintaan pada anak-anak Indonesia dan kepedulian terhadap masa depan
mereka.
Pengangguran angkatan kerja Indonesia, bahkan
pengangguran di tingkat sarjana yang tidak kunjung berakhir merupakan masalah
yang menggerakkan Ibu Mariati bersama Bapak Bambang bertekad untuk memberikan
waktu, tenaga, pikiran, serta materi yang mereka miliki untuk memperjuangkan
putra putribangsa khususnya yang berada di daerah Sukabumi dan sekitarnya untuk
memiliki perbaikan kehidupan khususnya dari sisi status pendidikan dan juga
tingkat sosial ekonomi mereka.
Perjuangan diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan
vokasi pada tahun 2006 dimana peserta didiknya sudah lulus SMA/SMU sederajat
dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas
dan dilengkapi dengan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka
dapat bersaing di dunia kerja, baik untuk sektor industri maupun sektor jasa.
Dan perkembangan selanjutnya, pendiri yayasan Wiyata
Indonesia ingin dapat lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan
keilmuan, serta memberikan diri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik,
sesuai dengan arti kata WIYATA itu sendiri, wujud perjuangan yang di tempuh
tentu memiliki tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai,
berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat siap
menghadapi persaingan dalam era globalisasi, sebagai bangsa Indonesia yang
maju, berjiwa entrepreneur dan memiliki komprehensif intelektual serta
berkepribadian nasional Indonesia. Maka yayasan Wiyata Indonesia mengajukan
permohonan izin pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor
505/E/O/2014 untuk menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata
Indonesia atau IMWI agar dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan
Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada
masyarakat.
3. Struktur Organisasi
4. Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat
mempengaruhi kelangsungan atau keberadaan yang menyangkut organisasi atau
perusahaan baik dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal). Oleh sebab
itu, manajemen strategik ini harus terus menerus dapat menyesuaikan dengan lingkungan
yang selalu berubah-ubah, agar tujuan dari organisasi/perusahaan tersebut tetap
tercapai dan tetap bertahan, karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan
ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan organisasi itu meliputi lingkungan eksternal
dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada
diluar organisasi yang meliputi variabel – variabel di luar organisasi yang
dapat berupa tekanan umum atau tren di dalam lingkungan sosial, variabel
eksternal ini di bagi menjadi dua yaitu ancaman dan peluang.
Sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan yang
berada di dalam organisasi tersebut dan secara langsung memiliki dampak yang
langsung pada organisasi. Proses awal dari manajemen strategik organisasi ini
adalah dengan menganalisis lingkungan yaitu proses mengamati lingkungan
organisasi yang mengidentifikasi ancaman dan kesempatan di masa yang akan
datang yang akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan.
Tujuan organisasi melakukan analisis lingkungan ini adalah untuk dapat mengerti
dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan
tindakan secara tepat terhadap perubahan sehingga organisasi tetpa dapat
mencapai tujuan yang diharapkan.
5. Analisis Matrik External Factor Evaluation (EFE),
Internal Factor Evaluation.
a.
EFE
Matriks (External Factor Evaluation)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi
untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi,
lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi
oleh perusahaan..
No
|
External Factor
Evaluation
|
Bobot
(a)
|
Rating
(b)
|
Score
(axb)
|
|
Peluang (Opportunities)
|
|
|
|
1.
|
Minat calon mahasiswa sangat
besar.
|
0,20
|
4
|
0,40
|
2.
|
Dunia kerja terbuka.
|
0,15
|
3
|
0,45
|
3.
|
Kesempaten membuka usaha luas.
|
0,10
|
2
|
0,20
|
4.
|
Sistem pendidikan mendukung
program kerja pemerintah.
|
0,10
|
2
|
0,20
|
5.
|
Kurangnya sumber daya manusia
yang berkualitas.
|
0,10
|
2
|
0,20
|
|
Ancaman (Threats)
|
|
|
|
1.
|
Adanya pesaing yang memiliki
brand image.
|
0,10
|
3
|
0,30
|
2.
|
Biaya lebih tinggi di banding
perguruan tinggi lain.
|
0,10
|
3
|
0,30
|
3.
|
Mahasiswa yang tidak
konsisten ( Labil ).
|
0,5
|
1
|
0,05
|
4.
|
Perusahaan yang memutuskan
silaturahmi.
|
0,5
|
1
|
0,05
|
5.
|
Fasilitas yang kurang
memadai.
|
0,5
|
1
|
0,05
|
|
Jumlah
|
|
|
2,2
|
Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari Institute
Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI). Nilai matriks EFE Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) adalah 2,2. Nilai ini menunjukkan bahwa Institute Manajemen
Wiyata Indonesia (IMWI) berada dalam
keadaan yang belum optimal dalam menjalankan manajemen strategiknya. Dengan
kata lain, Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) sedang dalam posisi
lemah, dan dalam posisi ini rentan terhadap ancaman persaingan dengan perguruan
tinggi yang lain. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) harus lebih
memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat lebih unggul dari Perguruan tinggi
ysng lain.
b.
IFE
Matriks (internal Factor Evaluation)
Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel
yaitu strength (kekuatan), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan
(Institut Manajemen Wiyata Indonesia) dan weakness (kelemahan) yang ada dalam
internal Institut Manajemen Wiyata Indonesia itu sendiri. Dalam analisa kedua
variable untuk Institut Manajemen Wiyata Indonesia ini kami telah memberikan
bobot nilai dengan data yang ada. Adapun tablenya adalah sebagai berikut :
No
|
Internal Factor
Evaluation
|
Bobot
(a)
|
Rating
(b)
|
Score
(axb)
|
|
Kekuatan (Strenght)
|
|
|
|
1.
|
Sistem pendidikan yang
mendukung mahasiswa siap terjun di dunia kerja.
|
0,15
|
4
|
0,60
|
2.
|
Membangun hubungan dengan
perusahaan.
|
0,10
|
4
|
0,40
|
3.
|
Dosen yang berkompeten dan
berkualitas.
|
0,20
|
2
|
0,20
|
4.
|
Budaya kampus yang baik.
|
0,5
|
2
|
0,10
|
5.
|
Pelayanan pihak kampus yang
baik.
|
0,5
|
2
|
0,10
|
|
Kelemahan (Weakness)
|
|
|
|
1.
|
Biaya administrasi yang
tinggi.
|
0,10
|
3
|
0,30
|
2.
|
Fasilitas yang kurang memadai
|
0,5
|
1
|
0,05
|
3.
|
Sulitnya mempertahankan
mahasiswa.
|
0,15
|
2
|
0,30
|
4.
|
Minimnya jumlah pengajar.
|
0,10
|
4
|
0,40
|
5.
|
Brand image yang kurang
dikenal masyarakat.
|
0,5
|
3
|
0,15
|
|
Jumlah
|
|
|
2,6
|
Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,6. Nilai tersebut
menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi di atas rataan dalam hal
kekuatan internal secara keseluruhan, yang berkaitan dengan sistem pendidikan
yang dimiliki oleh Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), pelayanan,
kualitas dosen/pengajar.
c.
Competitive
Profile matrix (CPM)
Competitive profile matrix yaitu mengidentifikasikan
pesaing utama organisasi/perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam
hubungannya dengan posisi strategis dari organisasi. Bobot dan total nilai
tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama akan tetapi faktor penentu
keberhasilan dalam CPM adalah menyangkut isu internal dan eksternal.
Critical Success
Factors
|
Weight
|
IMWI
|
Perguruan Tinggi
Swasta (A)
|
Perguruan Tinggi
Swasta (B)
|
|||
Rating
|
Weighted Score
|
Rating
|
Weight Score
|
Rating
|
Weight
Score
|
||
Harga/Biaya
|
0,15
|
2
|
0,30
|
3
|
0,45
|
3
|
0,45
|
Pelayanan
|
0,20
|
4
|
0,80
|
2
|
0,40
|
3
|
0,60
|
Infrastruktur
|
0,20
|
3
|
0,60
|
3
|
0,60
|
4
|
0,80
|
Kualitas Pembelajaran
|
0,20
|
3
|
0,60
|
2
|
0,40
|
2
|
0,40
|
Brand Image
|
0,15
|
2
|
0,30
|
4
|
0,60
|
4
|
0,60
|
Management
|
0,10
|
3
|
0,30
|
2
|
0,20
|
3
|
0,30
|
Jumlah
|
|
|
2,9
|
|
2,65
|
|
3,15
|
Dari hasil perhitungan CP matriks di atas, dapat
diketahui posisi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada pada posisi
middle, dimana organisasi ini dapat memainkan dari segi pelayanan, dimana
pelayanan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) lebih unggul di banding
dengan perguruan tinggi yang lainnya.
KESIMPULAN
Tujuan dari merumuskan stategi
adalah untuk mengevaluasi apakah sebuah organisasi telah melakukan hal yang
benar dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi tersebut. Konsep
yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi tersebut yaitu EFE, IFE dan CPM.
Setiap organisasi harus berhati-hati dalam menentukan metode yang akan
digunakan, karena akan menentukan hasil dari organisasi tersebut.
Dari table
EFE dapat kita simpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)
dalam posisi lemah dengan nilai 2,2, karena belum dapat memanfaatkan peluang
yang ada. Dan nilai rata-rata IFE adalah 2,6. Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) berada dalm posisi rata-rata dengan melakukan pelayanan yang
baik sebagai kekuatan organisasinya.
Dengan
melihat perbandingan antara kekuatan dan kelemahan Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI), terdapat nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan
bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) dapat dengan baik
memanfaatkan kekuatannya dan berusaha untuk menutupi kelemahannya. Institute
Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) telah berhasil mengelola kekuatan internalnya
dan mengatasi kelemahannya dengan baik. Ini berarti Institute Manajemen Wiyata
Indonesia (IMWI) memiliki posisi internal yang kuat.