Minggu, 05 Maret 2017

Perbedaan format Laporan Kauangan Pemerintah (LKPP) tahun 2015 dan Laporan Keuangan PT. Indofood tahun 2015

LAPORAN MINI RISET

PERBEDAAN LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAHAN DAN SWASTA
PENULISAN DENGAN METODOLOGI ILMIAH


OLEH:
Sufie Ariyanti/15022033
Akuntansi
DOSEN PEMBIMBING:
Zulkarnain




INSTITUTE MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI)
Jl. Gudang No. 7 – 9 Kota Sukabumi 43112 Jawa Barat – Indonesia
Telp (0266) 235717
www.imwi.ac.id
FORMAT LAPORAN PENELITIAN

Halaman Sampul/Cover
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel & Gambar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

II. Studi Pustaka dan Gambaran Umum Objek Penelitian
A. Landasan Teori
B. Kerangka Konseptual Penelitian
C. Penelitian terdahulu
D. Gambaran Umum Objek Penelitian

III. Metode penelitian
A. Rancangan Penelitian
B. Populasi, Sampel & Teknik Pengumpulan Sampel
C. Variabel Penelitian
1. Identifikasi Variabel Penelitian
2. Batasan Variabel Penelitian
3. Pengukuran Variabel Penelitian
D. Instrumen Penelitian
E. Lokasi & Jadwal Penelitian
F. Metode Pengumpulan Data
G. Teknik Analisis Data

IV. Analisis & Pembahasan
A. Profil Responden
B. Perilaku Responden
C. Analisis & Pembahasan
1. Uji Data (Validity, Reliability, dan Normality)
2. Frequency & Descriptive
3. Cross Tabulation dengan chi square
4. Correlation & Multiple Regression

V. Kesimpulan & Rekomendasi
A. Kesimpulan
B. Rekomendasi

















BAB 1
PENDAHULUAN
 Latar Belakang
Dijaman globalisasi saat ini sangat penting dengan adanya keterbukaan dalam bidang ekonomi, politik dan sosial dan budaya yang di tunjang dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang canggih. Dalam bidang ekonomi misalnya seorang pengusaha atau instansi sekarang harus melakukan keterbukaan terhadap hal keuangan seperti melakukan pembukaan dan melaporkan kinerja keuangan kepada pihak yang membutuhkan seperti pemegang saham, kreditur, pemerintahan, karyawan dan masyarakat.
Laporan keuangan adalah hasil akhir dari proses akuntansi yang memberikan gambaran tentang posisi keuangan, hasil usaha serta perubahan dalam posisi keuangan suatu perusahaan. Laporan keuangan juga merupakan kesimpulan dari pencatatan transaksi yagn dilakukan oleh suatu perusahaan/instansi. Laporan keuangan adalah media yang paling penting untuk menilai kondisi ekonomi dan prestasi manajemen.
Telah kita ketahui bahwa laporan keuangan mempunyai jenis dan fungsi yang berbeda beda sesuai dengan organisasi yagn membutuhkannya. Dalam organisasi sektor publik penggunaan laporan keuangannya akan berbeda dengan laporan keuangan organisasi sektor swasta dikarenakan fungsi pengggunaan dari laporan keuangan itu sendiri yagn berbeda.
Dalam laporan ini peneliti melakukan penelitian terhadap perbedaan format laporan keuangan pemerintah yaitu Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015 dengan Laporan Keuangan Swasta PT. Telkom tahun 2015. Laporan keuangan sektor swata disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) ayng telah di tetapkan oleh IAI Ikatan Akuntasi Indonesia, sedangkan laporan keuangan pemerintah disusun berdasrkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yag telah di tetapka oleh Komite Standar Akuntansi Pemerintah.

 Rumusan Masalah
Apa perbedaan format laporan keuangan pemerintah dan swasta?
Apa yang menyebabkan perbedaan tersebut?

 Maksud dan Tujuan Penelitian
  Penelitian ini dilakukan dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Pemerintahan, serta melatih penulis untuk melakukan pengamatan terhadap format laporan keuangan pemerintah dan laporan keuangan swasta.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan mengenai format laporan keuangan pemerintah dan format laporan keuangan swasta dan perbedaannya.























BAB II
LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan
Menurut Soemarsono (2004:34) “ Laporan keuangan adalah laporan yang dirancang untuk para pembuat keputusan, terutama pihak luar perusahaan, mengenai posisi keuangan “.
Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan adalah ukuran ukuran normatif yang perlu di wujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut ini merupakan prasarat normatif. Kualitas yang dapat terpenuhi diantaranya adalah :
Relevan
Andal
Dapat di bandingkan
Dapat di pahami

 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan Laporan Keuangan Swasta
Tujuan khusus laporan keuangan swasta adalah menyajikan laporan posisi keuangan, hasil usaha dan perubahan posisi keuangan lainnya secara wajar dan sesuai dengan GAAP.
Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari laporan keuangan disebutkan sebagai berikut:
 memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber sumber ekonomi dan kewajiban perusahaan.
Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
Memberikan informasi keuangan yang dapat digunakan untuk menaksir potensi perusahaan dalam mengahsilkan laba
Tujuan Kualitatif
Relevance yaitu memiliki informasi yang benar benar membantu pemakai laporan dalam proses pengambilan keputusan
Understandability yaitu informasi yang di pilih untuk disajikan bukan saja yang penting tetapi juga harus informasi yang dimengerti para pemakainya
Verifability yaitu harus diperiksa oleh yang lain yang akan mengasilkan pendapatan yang sama.
Netrality adalah laporan akuntansi itu netral terhadap pihak pihak yang berkepentingan.

Tujuan Laporan Keuangan Pemerintah
Menyediakan informasi tentang sumber alokasi, dan penggunaan sumber daya keuangan.
Menyediakan informasi tentang kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran.
Menyediakan informasi tentang jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalamk kegiatan entitas pelaporan serta hasil hasil yang telah di capai.
 Komponen-komponen Laporan Keuangan Pemerintah
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP), Komponen-komponen yang terdapat dalam satu set laporan keuangan berbasis akrual terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran (budgetary reports) dan laporan finansial, yang jika diuraikan adalah sebagai berikut:
Laporan Realisasi Anggaran;
Menyediakan informasi mengenai anggaran dan realisasi pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan.
Laporan  Perubahan Saldo Anggaran Lebih;
Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LP-SAL) menyajikan pos-pos berikut, yaitu: saldo anggaran lebih awal (saldo tahun sebelumnya), penggunaan saldo anggaran lebih, Sisa Lebih/Kurang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA) tahun berjalan, koreksi kesalahan pembukuan tahun sebelumnya, lain-lain dan Saldo anggaran lebih akhir untuk periode berjalan. Pos-pos tersebut disajikan secara komparatif dengan periode sebelumnya.
Laporan  Operasional;
Laporan Operasional (LO) menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
Laporan Perubahan Ekuitas;
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas awal atau ekuitas tahun sebelumnya, Surplus/defisit-LO pada periode bersangkutan dan koreksi-koreksi yang langsung menambah/mengurangi ekuitas, yang antara lain berasal dari dampak kumulatif yang disebabkan oleh perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan mendasar
Neraca;
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas pelaporan mengenai aset, kewajiban, dan ekuitas  pada tanggal tertentu. Dalam neraca, setiap entitas mengklasifikasikan asetnya dalam aset lancar dan nonlancar serta mengklasifikasikan kewajibannya menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.
Laporan Arus Kas;
Tujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan.
Catatan atas  Laporan Keuangan.
CaLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, dalam CaLK memberikan penjelasan atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya dengan bahasa yang lebih mudah dicerna oleh lebih banyak pengguna laporan keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam menyikapi kondisi keunagan neagra yang dilaporkan secara lebih pragmatis.
 Komponen Komponen laporan Keuangan Swasta
Jenis-jenis Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi (Income Statement)
Laporan laba rugi, adalah laporan keuangan yang menyajikan detail atau rincian pendapatan yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu perusahaan atau mengetahui apakah perusahaan mengalami keuntungan atau kerugian pada periode tersebut.
Laporan Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan perubahan modal, adalah laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama satu periode akuntansi, berfungsi untuk mengetahui apakah modal perusahaan bertambah atau berkurang.
Neraca (Balance Sheet)
Neraca, adalah laporan keuangan yang menunjukkan jumlah harta, utang, dan modal dari sebuah perusahaan selama satu periode akuntansi di perusahaan tersebut.
Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan arus kas, adalah laporan keuangan yang digunakan untuk mengetahui arus kas masuk dan kas keluar, dan juga melihat pengaruhnya terhadap saldo kas akhir periode. Arus kas masuk seperti pendapatan atau pinjaman dari pihak lain sedangkan arus kas keluar seperti biaya-biaya yang sudah dikeluarkan perusahaan.
Catatan atas laporan keuangan
Catatan atas laporan keuangan, adalah laporan keuangan yang dibuat berkaitan dengan laporan keuangan lain yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi atau penjelasan secara rinci atau detail yang dianggap perlu terhadap laporan keuangan yang ada. Tujuannya agar pengguna laporan keuangan menjadi jelas dengan data yang disajikan.












BAB III
METODE PENELITIAN

DESAIN PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan format laporan keuangan pemerintah dengan laporan keuangan swasta. Dalam hal ini penelitian meneliti Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2015 dan Laporan Keuangan PT. Indofood tahun 2015 sebagai bahan penelitian. Penelitian ini metode  pengamatan karena hanya mengamati beberapa format laporan keuangan.

OBYEK PENELITIAN
Obyek penelitian ini adalah Laporan keuangan Pemerintah dan Laporan Keuangan Swasta. Dalam hal ini peneliti mengamnil contoh Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2015 sebagai Laporan Keuangan Pemerintah dan Laporan Keuangan PT. Indofood Tahun 2015.

METODE PENGUMPULAN DATA
Peneliti ambil dari sumber internet

METODE ANALISIS DATA
Tekhnis analisis data kualitatif dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung terhadap laporan keuangan.












BAB IV
PELAKSAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

 Pelaksanaan Penelitian
Langkah awal dari penelitian ini adalah mencari laporan keuangan pemerintah dan laporan keuangan swasta dari internet yang berkaitan dengan topik perbedaan laporan keuangan pemerintah dan laporan keuangan swasta. Lalu peneliti ambil contoh laporan keuangan pemerintah (LKPP) tahun 2015 ( setelah di audit) dan contoh laporan keuangan swasta dari PT. Indofood tahun 2015. Sebelum peneliti melakukan penelitian maka terlebih dahulu mempersiapkan alat bantu dalam membandingkan laporan keuangan pemerintah dan laporan keuangan swasta untuk menunjang kelancaran jalannya penelitian kemudian peneliti melakukan penelitian berdasarkan obyek penelitian.
 Hasil Penelitian
Hasil pengumpulan data yang mengumpulkan metode hasil pengamatan, peneliti mengamati terdapat perbedaan yaitu perbedaan format laporan keuangan pusat dan laporan keuangan swasta per tahun 2015.
Di dalam Laporan Keuangan Pusat terdapat 4 jenis Laporan Keuangan (LKPP) tahun 2015.
Laporan Realisasi APBN
Realisasi anggaran pendapatan Pemerintah Pusat dan Hibah pada TA 2015 Rp.1.508.020.372.856.325  atau 85.60%, sementara itu realisasi belanja negara pada TA 2015 realisasi belanja bruto Rp. 1,185,681,514,445,835  realisasi belanja netto Rp. 1,183,303,681,401,414   realisasi tranfer ke daerah Rp. 33,013,401,801,250  , selain itu terdapat suspen belanja TA 2015 selisih Rp. 71.915.601.736  .
Neraca
Neraca adalah laporan yang menggambarkan posisi keuangan pemerintah pusat mengenai asset, kewajiban, dan ekuitas dana pada tanggal 31 Desember 2015.
Jumlah asset per 31 Desember TA 2015 bruto 60,711 triliun   netto 37.600 triliun
Asset lancar 95,298 triliun
Kewajiban per 31 Desember 2015 adalah sebesar 120,253 triliun terdiri dari kewajiban jangka pendek 65,130 triliun dan kewajiban jangka panjang 375,692 triliun, sementara itu jumlah ekuitas dana netto per 31 Desember 2015 adalah 19,794 triliun yang terdiri dari ekuitas dana lancar 10,954 triliun .
Laporan Arus Kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama TA 2015 sera saldo kas dan setara kas pada tanggal 31 Des 2015 .
Dana bertambah dari pajak sebesar  1,240,418 triliun dari penerimaan penerimaan sebesar 139,876 triliun atau 58, 08 persen
Catatan atas Laporan Keuangan
Caatatan atas Laporan Keuangan (CaLK) menguraikan kebijakan makro, kebijakan fiskal, metodologi penyusunan LKPP, dan kebijakan akuntansi yang di terapkan. Selain itu dalam CaLK dikemukakan penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai.
Sesuai dengna Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), dalam penyajian Laporan Realisasi APBN, pendapatan belanja, dan pembiayaan diakui berdasarkan basis kas yaitu pada saat kas diterima dan dikeluarkan oleh dan dari Kas Umum Negara (KUN) . dalam penyajian neraca, aset, kewajiban dan ekuitas dana diakui berdasarkan basis akrual yaitu pada saatnya diperolehnya hak atas aset dan timbulnya kewajiban tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas diterima atau dikeluarkan oleh dan dari KUN.
Dalam CaLK ini diungkapkan pula kejadian penting setelah tanggal pelaporan keuangan serta beberpa informasi tambahan yang diperlukan. Sedangkan di dalam Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur  Tbk 2015 terdapat 4 macam Laporan Keuangan yaitu:
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasi
Jumlah aset per 31 Desember 2015 adalah sebesar 26,560 juta yang terdiri dari aset lancar 13,961 juta dan aset tidak lancar sebesar 12,599 juta, total liabilitis tahun 2015 sebesar 10,173 juta yang terdiri dari liabilitis jangka pendek 6,002 juta dan liabilitis jangka panjang 4,171 juta, sedangkan total ekuitas sebesar 16,386 juta
Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Laba bersih PT. Indofood tahun 2015 sebesar 3,992  juta dengan penjualan netto sebesar 31,741 juta beban penjualan 22,121 juta
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
Saldo ekuitas per 31 Desember 2015 16,386 juta yang mengalami penaikan karena adanya laba yang masih belum terealisasi pada periode sebelumnya dan laba pada tahun berjalan.
Laporan Arus Kas Konsolidasian
Laporan Arus Kas terdiri dari :
Arus kas dari aktivitas opersi sebesar 3,485 juta
Arus kas dari aktivitas investasi sebesar minus 2,047 juta
Arus kas dari aktivitas pendanaan sebesar minus 1,264 juta
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
Digunakan untuk menjelaskan secara rinci atau deetail mengenai keadaan perusahaan.
 Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian di atas, ada beberapa perbedaan format laporan keuangan antar pemerintah dengan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk Tahun 2013 yaitu:
Didalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat  (LKPP) ada laporan realisasi APBN sedangkan dalam laporan keuangan PT. Indofood tidak ada. Hal ini di  karenakan perbedaan tujuan laporan keuangan, pemerintah menggunakan LRA sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pendapatan, beban, dan pembiayaan negara selama periode tertentu.
Pada neraca, akun ekuitas pada Laporan Keuangan Pemerintah berbeda dengan Laporan Keuangan PT. Indofood. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah akun ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi, sedangkan dalam Laporan Keuangan PT. Indofood akun ekuitas terdiri dari modal saham, laba di tahan, dan laba lain-lain seperti selisih kurs.
Pada laporan arus kas, terdapat arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sedangkan pada Laporan Keuangan PT. Indofood hanya ada arus kas dari investasi
Dalam Laporan Keuangan PT. Indofood ada laporan laba/rugi sedangkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tidak ada karena tujuan operasional pemerintah bukan untuk mencari kuntungan (profit oriented) tetapi untuk mensejahterakan masyarakat.
BAB V
PENUTUP

 Secara umum perbedaan format Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dengan PT.Indofood lebih banyak di sebabkan kerena perbedaan tujuan organisasi yang berbeda. Pemerintah dalam hal ini organisasasi sektor publik sendangkan PT. Indofood sebagai organisasi sektor swasta. Beberapa perbedaan format laporan keuangan antara Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Laporan Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk tahun 2015.
Didalam Laporan Keuangan Pemerintah Pusat  (LKPP) ada laporan realisasi APBN sedangkan dalam laporan keuangan PT. Indofood tidak ada. Hal ini di  karenakan perbedaan tujuan laporan keuangan, pemerintah menggunakan LRA sebagai bentuk pertanggungjawaban terhadap pendapatan, beban, dan pembiayaan negara selama periode tertentu.
Pada neraca, akun ekuitas pada Laporan Keuangan Pemerintah berbeda dengan Laporan Keuangan PT. Indofood. Dalam Laporan Keuangan Pemerintah akun ekuitas terdiri dari ekuitas dana lancar dan ekuitas dana investasi, sedangkan dalam Laporan Keuangan PT. Indofood akun ekuitas terdiri dari modal saham, laba di tahan, dan laba lain-lain seperti selisih kurs.
Pada laporan arus kas, terdapat arus kas bersih dari aktivitas investasi aset non keuangan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat sedangkan pada Laporan Keuangan PT. Indofood hanya ada arus kas dari investasi
Dalam Laporan Keuangan PT. Indofood ada laporan laba/rugi sedangkan pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tidak ada karena tujuan operasional pemerintah bukan untuk mencari kuntungan (profit oriented) tetapi untuk mensejahterakan masyarakat.




DAFTAR PUSTAKA
https://www.slideshare.net/EvaCahyati/laporan-mini-riset-tentang-perbedaan-format-lkpp-2013-dengan-lapkeu-pt-indofood-sukses-makmur-tbk-2013
http://www.indofoodcbp.com/uploads/statement/Indofood%20CBP%20Sukses%20Makmur_Bilingual_31_Dec_2015_Released.pdf
http://www.kuliah.info/2016/05/pengertian-jenis-macam-macam-tujuan-laporan-keuangan.html
http://keuanganlsm.com/jenis-laporan-keuangan/
https://www.google.com/search?q=google+translate&ie=utf-8&oe=utf-8&client=firefox-b#q=bedanya+netto+dan+bruto+&*

Minggu, 06 November 2016

MANAJEMEN STRATEGIK ANALISIS EFE, IFE, DAN CPM



MAKALAH MANAJEMEN STRATEGIK
“Analisis EFE, IFE, dan CPM”


 


Disusun Oleh :
Sufie Ariyanti
      
      



WIYATA INDONESIA INSTITUTE
Gudang Street No. 9 Sukabumi City No. Tel/Fax (0266) 235 717
2016







PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Setiap perusahaan membutuhkan strategi yang akan digunakan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Stategi ini merupakan proses manajemen yang akan menempatkan posisi perusahaan, apakah akan sesuai dengan yang dikehendaki atau tidak. Dalam pencapaian tujuan tersebut, perusahaan harus mengambil keputusan yang tepat dan melakukan kegiatan-kegiatan yang mendukung terhadap pencapaian tujuan tersebut.
            Menurut Djaslim Saladin (1990:46), Salah satu tahap penting dalam proses perumusan stategi ialah analisa lingkungan, yaitu proses monitoring yang dilakukan oleh pembuat strategi terhadap faktor lingkungan dengan mencoba mngidentifikasi faktor yang terpenting dan mngimplementasikan bagi perusahaan.
Menurut Lawrence R. Juach manajemen stategis adalah keputusan dan tindakan yang mengarah pada perumusan stategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan perusahaan. Manajemen strategik sangat dibutuhkan dalam suatu perusahaan untuk perencanaan dalam jangka panjang. Dengan adanya menajemen strategik, perusahaan akan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang cenderung berubah-ubah di masa yang akan datang. Sehingga perusahaan akan terus bertahan dengan menjalankan kegiatan operasional yang dimiliki oleh perusahaan tersebut.
            Dalam merumuskan manajemen stategik ini, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan untuk membantu dalam menganalisis baik internal maupun eksternal perusahaan. Setiap metode yang kita gunakan akan ada perbedaan dan keterbatasan dalam mengaplikasikannya. Oleh sebab itu, kita harus memilih metode yang tepat dalam merumuskan manajemen strategik dalam suatu perusahaan.
2.      Rumusan Masalah
a.       Apa saja metode dalam merumuskan manajemen stategik di sebuah perusahaan ?
b.      Bagaimana langkah-langkah dalam menerapkan metode tersebut ?
3.      Tujuan
a.       Mengetahui kekuatan dan kelemahan dari setiap matriks.
b.      Mengetahui dan memahami peluang dan ancaman dari setiap matriks.






PEMBAHASAN
1.      Visi Dan Misi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (Imwi)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki maksud dan tujuan di bidang sosial khususnya bidang pendidikan yaitu untuk menghasilkan tenaga ahli/manajer, dan para pengusaha muda yang berorientasi pada kebutuhan dunia bisnis dan industri, dan pengembangan usaha, pada tingkat regional, nasional, maupun internasional. Untuk mencapai tujuan tersebut lembaga menjalankan kegiatan program pendidikan tinggi di bidang manajemen dan bisnis yaitu jurusan Administrasi Bisnis, Akuntansi, manajemen, komunikasi, Sistem Informasi serta Desain Grafis.
VISI
Menjadi lembaga pendidikan tinggi berkualitas dalam menghasilkan sumberdaya manusia profesional, berbudaya baik dan memenuhi kebutuhan dunia kerja.
MISI
a.       Menghasilkan lulusan yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha esa, unggul, dan berdaya saing dalam memenuhi kebutuhan dunia kerja.
b.      Meningkatkan mutu dan relevansi melalui pendidikan dan pembelajaran, penelitian dan pengembangan ilmu, serta pengabdian kepada masyarakatkl.
c.       Menyelenggarakan manajemen pendidkan yang berkualitas dan akuntabel, melalui pengembangan organisasi yang sehat, dengan penguatan tat kelola dan pencitraan publik, menuju perguruan tinggi yang mandiri.
2.      SEJARAH INSTITUTE MANAJEMEN WIYATA INDONESIA (IMWI)
Institute Manajemen Wiyata Indonesia dengan akronim IMWI, adalah sebuah Perguruan Tinggi Swasta yang terletak di kota Sukabumi, Jawa Barat, yang secara geografis berada di antara Kota Jakarta dan Kota Bandung. Kota Pegunungan yang memiliki udara yang sejuk yang berada di ketinggian 600 meter di atas permukaan laut dan terletak di kaki Gunung Gede yang megah.
IMWI berada di bawah naungan Yayasan Wiyata Indonesia yang diprakarsai oleh Ibu Dra. Mariati Tirta Wiyata MBA dan Bapak Bambang Somantri Wijaya, SE., dengan semangat kecintaan pada anak-anak  Indonesia dan kepedulian terhadap masa depan mereka.
Pengangguran angkatan kerja Indonesia, bahkan pengangguran di tingkat sarjana yang tidak kunjung berakhir merupakan masalah yang menggerakkan Ibu Mariati bersama Bapak Bambang bertekad untuk memberikan waktu, tenaga, pikiran, serta materi yang mereka miliki untuk memperjuangkan putra putribangsa khususnya yang berada di daerah Sukabumi dan sekitarnya untuk memiliki perbaikan kehidupan khususnya dari sisi status pendidikan dan juga tingkat sosial ekonomi mereka.
Perjuangan diawali dengan mendirikan lembaga pendidikan vokasi pada tahun 2006 dimana peserta didiknya sudah lulus SMA/SMU sederajat dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang cukup memadai, berkualitas dan dilengkapi dengan kemampuan berbahasa Inggris dan Mandarin, sehingga mereka dapat bersaing di dunia kerja, baik untuk sektor industri maupun sektor jasa.
Dan perkembangan selanjutnya, pendiri yayasan Wiyata Indonesia ingin dapat lebih berperan aktif dalam mengembangkan pendidikan dan keilmuan, serta memberikan diri dalam mewujudkan Indonesia yang lebih baik, sesuai dengan arti kata WIYATA itu sendiri, wujud perjuangan yang di tempuh tentu memiliki tujuan agar anak-anak Indonesia mendapat pendidikan yang memadai, berkualitas dan memiliki masa depan yang lebih baik sehingga dapat siap menghadapi persaingan dalam era globalisasi, sebagai bangsa Indonesia yang maju, berjiwa entrepreneur dan memiliki komprehensif intelektual serta berkepribadian nasional Indonesia. Maka yayasan Wiyata Indonesia mengajukan permohonan izin pendidikan tinggi kepada pemerintah, dalam hal ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi memberikan izin kepada Yayasan Wiyata Indonesia dengan Nomor 505/E/O/2014 untuk menaungi dan mengoperasikan Institut Manajemen Wiyata Indonesia atau IMWI agar dapat lebih berperan serta dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat.
3.      Struktur Organisasi
4.      Lingkungan Organisasi
Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang dapat mempengaruhi kelangsungan atau keberadaan yang menyangkut organisasi atau perusahaan baik dari dalam (internal) atau dari luar (eksternal). Oleh sebab itu, manajemen strategik ini harus terus menerus dapat menyesuaikan dengan lingkungan yang selalu berubah-ubah, agar tujuan dari organisasi/perusahaan tersebut tetap tercapai dan tetap bertahan, karena perubahan lingkungan menawarkan peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan.
Lingkungan organisasi itu meliputi lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Lingkungan eksternal adalah lingkungan yang berada diluar organisasi yang meliputi variabel – variabel di luar organisasi yang dapat berupa tekanan umum atau tren di dalam lingkungan sosial, variabel eksternal ini di bagi menjadi dua yaitu ancaman dan peluang.
Sedangkan lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara langsung memiliki dampak yang langsung pada organisasi. Proses awal dari manajemen strategik organisasi ini adalah dengan menganalisis lingkungan yaitu proses mengamati lingkungan organisasi yang mengidentifikasi ancaman dan kesempatan di masa yang akan datang yang akan mempengaruhi kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Tujuan organisasi melakukan analisis lingkungan ini adalah untuk dapat mengerti dan memahami lingkungan organisasi sehingga manajemen akan dapat melakukan tindakan secara tepat terhadap perubahan sehingga organisasi tetpa dapat mencapai tujuan yang diharapkan.


5.      Analisis Matrik External Factor Evaluation (EFE), Internal Factor Evaluation.
a.    EFE Matriks (External Factor Evaluation)
Matriks Evaluasi Faktor Eksternal merupakan strategi untuk merangkum dan mengevaluasi informasi ekonomi, sosial, budaya, demografi, lingkungan, politik, pemerintah, hukum, teknologi dan persaingan yang di hadapi oleh perusahaan..
No
External Factor Evaluation
Bobot
(a)
Rating
(b)
Score
(axb)

Peluang (Opportunities)



1.
Minat calon mahasiswa sangat besar.
0,20
4
0,40
2.
Dunia kerja terbuka.
0,15
3
0,45
3.
Kesempaten membuka usaha luas.
0,10
2
0,20
4.
Sistem pendidikan mendukung program kerja pemerintah.
0,10
2
0,20
5.
Kurangnya sumber daya manusia yang berkualitas.
0,10
2
0,20

Ancaman (Threats)



1.
Adanya pesaing yang memiliki brand image.
0,10
3
0,30
2.
Biaya lebih tinggi di banding perguruan  tinggi lain.
0,10
3
0,30
3.
Mahasiswa yang tidak konsisten ( Labil ).
0,5
1
0,05
4.
Perusahaan yang memutuskan silaturahmi.
0,5
1
0,05
5.
Fasilitas yang kurang memadai.
0,5
1
0,05

Jumlah


2,2

Tabel di atas menunjukkan matriks EFE dari Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI). Nilai matriks EFE Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,2. Nilai ini menunjukkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI)  berada dalam keadaan yang belum optimal dalam menjalankan manajemen strategiknya. Dengan kata lain, Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) sedang dalam posisi lemah, dan dalam posisi ini rentan terhadap ancaman persaingan dengan perguruan tinggi yang lain. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) harus lebih memanfaatkan peluang yang ada, agar dapat lebih unggul dari Perguruan tinggi ysng lain.
b.    IFE Matriks (internal Factor Evaluation)
Dalam IFE Matrix organisasi akan menganalisa dua variabel yaitu strength (kekuatan), apa saja yang dimiliki oleh sebuah perusahaan (Institut Manajemen Wiyata Indonesia) dan weakness (kelemahan) yang ada dalam internal Institut Manajemen Wiyata Indonesia itu sendiri. Dalam analisa kedua variable untuk Institut Manajemen Wiyata Indonesia ini kami telah memberikan bobot nilai dengan data yang ada. Adapun tablenya adalah sebagai berikut :

No
Internal Factor Evaluation
Bobot
(a)
Rating
(b)
Score
(axb)

Kekuatan (Strenght)



1.
Sistem pendidikan yang mendukung mahasiswa siap terjun di dunia kerja.
0,15
4
0,60
2.
Membangun hubungan dengan perusahaan.
0,10
4
0,40
3.
Dosen yang berkompeten dan berkualitas.
0,20
2
0,20
4.
Budaya kampus yang baik.
0,5
2
0,10
5.
Pelayanan pihak kampus yang baik.
0,5
2
0,10

Kelemahan (Weakness)



1.
Biaya administrasi yang tinggi.
0,10
3
0,30
2.
Fasilitas yang kurang memadai
0,5
1
0,05
3.
Sulitnya mempertahankan mahasiswa.
0,15
2
0,30
4.
Minimnya jumlah pengajar.
0,10
4
0,40
5.
Brand image yang kurang dikenal masyarakat.
0,5
3
0,15

Jumlah


2,6

Berdasarkan tabel di atas dapat di lihat bahwa nilai EFI Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) adalah 2,6. Nilai tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berada pada posisi di atas rataan dalam hal kekuatan internal secara keseluruhan, yang berkaitan dengan sistem pendidikan yang dimiliki oleh Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), pelayanan, kualitas dosen/pengajar.

c.    Competitive Profile matrix (CPM)
Competitive profile matrix yaitu mengidentifikasikan pesaing utama organisasi/perusahaan serta kekuatan dan kelemahan mereka dalam hubungannya dengan posisi strategis dari organisasi. Bobot dan total nilai tertimbang untuk CPM dan EFE memiliki arti yang sama akan tetapi faktor penentu keberhasilan dalam CPM adalah menyangkut isu internal dan eksternal.
Critical Success Factors
Weight
IMWI
Perguruan Tinggi Swasta (A)
Perguruan Tinggi Swasta (B)
Rating
Weighted Score
Rating
Weight Score
Rating
Weight
Score
Harga/Biaya
0,15
2
0,30
3
0,45
3
0,45
Pelayanan
0,20
4
0,80
2
0,40
3
0,60
Infrastruktur
0,20
3
0,60
3
0,60
4
0,80
Kualitas Pembelajaran
0,20
3
0,60
2
0,40
2
0,40
Brand Image
0,15
2
0,30
4
0,60
4
0,60
Management
0,10
3
0,30
2
0,20
3
0,30
Jumlah


2,9

2,65

3,15
Dari hasil perhitungan CP matriks di atas, dapat diketahui posisi Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada pada posisi middle, dimana organisasi ini dapat memainkan dari segi pelayanan, dimana pelayanan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) lebih unggul di banding dengan perguruan tinggi yang lainnya.


 

KESIMPULAN
Tujuan dari merumuskan stategi adalah untuk mengevaluasi apakah sebuah organisasi telah melakukan hal yang benar dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh organisasi tersebut. Konsep yang dapat digunakan untuk merumuskan strategi tersebut yaitu EFE, IFE dan CPM. Setiap organisasi harus berhati-hati dalam menentukan metode yang akan digunakan, karena akan menentukan hasil dari organisasi tersebut.
          Dari table EFE dapat kita simpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) dalam posisi lemah dengan nilai 2,2, karena belum dapat memanfaatkan peluang yang ada. Dan nilai rata-rata IFE adalah 2,6. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) berada dalm posisi rata-rata dengan melakukan pelayanan yang baik sebagai kekuatan organisasinya.
          Dengan melihat perbandingan antara kekuatan dan kelemahan Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI), terdapat nilai yang signifikan sehingga dapat disimpulkan bahwa Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) dapat dengan baik memanfaatkan kekuatannya dan berusaha untuk menutupi kelemahannya. Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) telah berhasil mengelola kekuatan internalnya dan mengatasi kelemahannya dengan baik. Ini berarti Institute Manajemen Wiyata Indonesia (IMWI) memiliki posisi internal yang kuat.